Hati adalah pengendali. Jika ia baik, maka baiklah perbuatannya. Jika ia rosak, rosak pula perbuatannya. dengan itu wajiblah & perlu menjaga hati daripada di timpa kerosakan
menurut Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan, ada lima perkara tentang kerosakan hati,
1) bergantung kepada selain Allah2) angan-angan kosong,
3) bergaul dengan banyak kalangan teman (baik dan buruk), 4) kekenyangan dan
5) banyak tidur.
1. Bergantung kepada selain Allah (syirik)
Ini adalah faktor terbesar perosak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berdosa besar dari syirik kepada Allah. Jika seseorang syirik kepada Allah, maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah berfirman, ertinya:
"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82)
Maka orang yang paling hina adalah syirik atau menyekutukan Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah laba-laba. Dan rumah laba-laba adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, ertinya:
Kadang-kadang keadaan sebahagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebahagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebahagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong.
2. Hanyut dalam angan-angan kosong
Angan-angan kosong tanpa matlamat adalah lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang-orang tiada tujuan hidup. Bahkan dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang yang tiada bertujuan. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan-khayalan dusta sentiasa menghanyutkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai. Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang diangankannya. Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka. Berbalik pula orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah berlandaskan ilmu, iman dan amal shalih yang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Nabi SAW memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.
3. Bergaul dengan banyak kalangan
Pergaulan adalah perlu, asalkan tidak bergaul secara berlebih-lebih. Pergaulan yang salah akan menimbulkan pelbagai masalah. Teman-teman yang buruk aqidahnya lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, dan seterusnya akan membuatkan hanyut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif. Dalam kehidupan, kita sering menyaksikan orang yang kehancuran hidup dan serta seluruh kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya output sebegini, kerana bergaulnya hanya untuk duniawi. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Oleh sebab itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal kerana salah pergaulan. Allah berfirman:
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).
Inilah pergaulan yang didasari oleh tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika tujuan duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka hubungan persahabatan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat. Kerana itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya bertujuan kebaikan. Lebih tinggi lagi darjat jika tujuan hubungan persahabatan itu untuk mendapatkan kecintaan dan redha Allah
4. Makanan
Makanan perosak ada dua.
Pertama , merosak kerana zat, dan ia terbahagi menjadi dua jenis.
a)Yang diharamkan kerana hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam.
B)yang diharamkan kerana hak hamba, contoh, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, sama ada kerana paksaan, malu atau takut terhina.
Kedua , merosak kerana melampaui had pengambilan dan batasan. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan melampaui batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas tuk mengerjakan ketaatan, sibuk dengan urusan mengalas perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka kita merasa berat dan malas dan kerana itulah syaitan mudah menghasut manusia. Syaitan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat perjalanan syaitan. Sedangkan kekenyangan memperluaskann aliran darah dan membuatkan syaitan mudah tinggal lama. Barangsiapa yang makan dan minum dgn banyaknya, nescaya akan banyak tidur dan rugi dgn bayaknya. Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan:
"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).
5. Terlebih tidur
Banyak tidur boleh mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta menjadikan diri berasa malas. Di antara waktu tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan tidak bermanfaat sama sekali. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat di perlukan. Segeralah tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sesudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi atau petang hari. Bahkan tidur pada petang dan pagi hari lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara solat Subuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategik. Kerana itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mahu tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal, saat diturunkan dan dicurahkan rezeki, saat diberikannya berkat. Maka masa itu adalah masa yang strategik dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bagian akhir malam, atau sekitar lapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada doktor. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaannya. Tidur yang tidak bermanfaat adalah termasuk tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasullulah SAW
menurut Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan, ada lima perkara tentang kerosakan hati,
1) bergantung kepada selain Allah2) angan-angan kosong,
3) bergaul dengan banyak kalangan teman (baik dan buruk), 4) kekenyangan dan
5) banyak tidur.
1. Bergantung kepada selain Allah (syirik)
Ini adalah faktor terbesar perosak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berdosa besar dari syirik kepada Allah. Jika seseorang syirik kepada Allah, maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah berfirman, ertinya:
"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82)
"Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka." (Yasin: 74-75)
Maka orang yang paling hina adalah syirik atau menyekutukan Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah laba-laba. Dan rumah laba-laba adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, ertinya:
"Janganlah kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra': 22)
Kadang-kadang keadaan sebahagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebahagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebahagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong.
2. Hanyut dalam angan-angan kosong
Angan-angan kosong tanpa matlamat adalah lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang-orang tiada tujuan hidup. Bahkan dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang yang tiada bertujuan. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan-khayalan dusta sentiasa menghanyutkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai. Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang diangankannya. Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka. Berbalik pula orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah berlandaskan ilmu, iman dan amal shalih yang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Nabi SAW memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.
3. Bergaul dengan banyak kalangan
Pergaulan adalah perlu, asalkan tidak bergaul secara berlebih-lebih. Pergaulan yang salah akan menimbulkan pelbagai masalah. Teman-teman yang buruk aqidahnya lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, dan seterusnya akan membuatkan hanyut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif. Dalam kehidupan, kita sering menyaksikan orang yang kehancuran hidup dan serta seluruh kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya output sebegini, kerana bergaulnya hanya untuk duniawi. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Oleh sebab itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal kerana salah pergaulan. Allah berfirman:
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67).
"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong." (Al-Ankabut: 25).
Inilah pergaulan yang didasari oleh tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika tujuan duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka hubungan persahabatan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat. Kerana itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya bertujuan kebaikan. Lebih tinggi lagi darjat jika tujuan hubungan persahabatan itu untuk mendapatkan kecintaan dan redha Allah
4. Makanan
Makanan perosak ada dua.
Pertama , merosak kerana zat, dan ia terbahagi menjadi dua jenis.
a)Yang diharamkan kerana hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam.
B)yang diharamkan kerana hak hamba, contoh, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, sama ada kerana paksaan, malu atau takut terhina.
Kedua , merosak kerana melampaui had pengambilan dan batasan. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan melampaui batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas tuk mengerjakan ketaatan, sibuk dengan urusan mengalas perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka kita merasa berat dan malas dan kerana itulah syaitan mudah menghasut manusia. Syaitan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat perjalanan syaitan. Sedangkan kekenyangan memperluaskann aliran darah dan membuatkan syaitan mudah tinggal lama. Barangsiapa yang makan dan minum dgn banyaknya, nescaya akan banyak tidur dan rugi dgn bayaknya. Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan:
"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).
5. Terlebih tidur
Banyak tidur boleh mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta menjadikan diri berasa malas. Di antara waktu tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan tidak bermanfaat sama sekali. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat di perlukan. Segeralah tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sesudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi atau petang hari. Bahkan tidur pada petang dan pagi hari lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara solat Subuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategik. Kerana itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mahu tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal, saat diturunkan dan dicurahkan rezeki, saat diberikannya berkat. Maka masa itu adalah masa yang strategik dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bagian akhir malam, atau sekitar lapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada doktor. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaannya. Tidur yang tidak bermanfaat adalah termasuk tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasullulah SAW